Bugis merupakan salah satu suku bangsa diantara sekian banyak suku yang ada di Indonesia. Suku Bugis berasal dari Sulawesi Selatan yang mendiami kabupaten BuluKumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Sindenreng-Rappang, Polewali-Mamasa, Luwu, Pare-pare, Barru, Pangkajene, dan Maros. Daerah Pangkajene dan Maros merupakan daerah peralihan yang juga didiami oleh anggota suku bangsa Makassar.
Dalam kesehariannya hingga
saat ini orang bugis masih menggunakan bahasa “Ugi” yang merupakan bahasa
keluarga besar dari bahasa Austronesia Barat. Selain itu, orang Bugis juga
memilikis aksara sendiri yakni aksara lontara yang berasal dari huruf
Sansekerta. Rumah tradisionalnya berbentuk panggung yang terdiri atas tingkat
atas, tengah, dan bawah.Tingkat atas digunakan untuk menyimpan padi dan
benda-benda pusaka. Tingkat tengah,yang digunakan sebagai tempat tinggal,
terbagi atas ruang-ruang untuk menerima tamu, tidur,makan dan dapur. Tingkat
dasar yang berada di lantai bawah diggunakan untuk menyimpanalat-alat
pertanian, dan kandang ternak.
Di kalangan orang Bugis masih
hidup diantara aturan-aturan yang dianggap luhur dan keramat yang dinamakan
Panngaderreng atau panngadakkang. Diartikan sebagai keseluruhan norma yang
meliputi bagaimana seseorang harus bertingkah-laku terhadap sesama manusia dan
terhadap pranata sosialnya secara timbal balik (etika).
Selain memiliki adat pernihakan yang unik, suku
Bugis juga memiliki beberapa seni tari yang hingga kini masih dikembangkan
yaitu Tari pelangi; tarian pabbakkanna lajina atau biasa disebut tari
meminta hujan. Tari Paduppa Bosara; tarian yang mengambarkan bahwa
orang Bugis jika kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda
kesyukuran dan kehormatan. Tari Pattennung; tarian adat yang
menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang menenun benang menjadi kain. Tari
ini melambangkan kesabaran dan ketekunan perempuan-perempuan Bugis. Tari
Pajoge’ dan Tari Anak Masari; tarian ini dilakukan oleh calabai
(waria), namun jenis tarian ini sulit sekali ditemukan bahkan
dikategorikan telah punah. Jenis tarian yang lain adalah tari Pangayo, tari
Passassa , tari Pa’galung dan tari Pabbatte (biasanya di gelar pada saat Pesta
Panen).