Senin, 26 November 2012

Awas... "Bom Waktu" Menyepelekan Keselamatan Kerja!


JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun sempat mengalami penurunan tajam pada 2010, sampai saat ini faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ternyata masih kurang mendapat perhatian dari pemilik usaha dan pekerja. Sayangnya, kurangnya perhatian tersebut terjadi ketika sektor properti tengah berada dalam masa-masa keemasan seperti saat ini.
Berdasarkan data PT Jamsostek, kasus kecelakaan kerja pada 2007 mencapai 83.714 kasus, 94.736 kasus pada 2008, 96.314 kasus pada 2009, 65.000 pada 2010, dan 99.491 kasus kecelakaan kerja pada 2011. Kini, dengan bertambahnya jumlah proyek tanpa perhatian khusus di bidang K3, meningkatnya angka kecelakaan kerja bisa menjadi "bom waktu" yang dapat meledak sewaktu-waktu.
"Meskipun pemerintah saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda keseriusannya dalam mencanangkan K3, namun penerapan dan pengawasannya masih tergolong minim," kata Managing Director SIEN Consultants, Vivien Indrawati, seusai konferensi pers Seminar Edukasi "Safety is No Accident" untuk Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Jakarta, Senin (26/11/2012).
Menurut dia, saat ini pemerintah telah menyiapkan sanksi bagi jenis pekerjaan beresiko tinggi yang tidak menjalankan K3. Di sisi lain, pemerintah juga memberikan penghargaan bagi perusahaan yang tidak memiliki catatan kecelakaan kerja dalam proyeknya.
"Walaupun menjamin keselamatan para pekerja adalah hal penting, umumnya hanya perusahaan besar yang mengikuti K3. Biaya untuk penerapan K3 itu besar," kata Vivien.
Dia mengatakan, bagi beberapa perusahaan, untuk membeli satu apar atau alat pemadam api ringan (fire extinguisher) saja belum tentu dilakukan. Di sisi lain, tidak semua hal membutuhkan biaya besar.
"Perusahaan yang tidak memiliki anggaran besar untuk menjamin keamanan pekerjanya dapat memulai dari membiasakan para pekerjanya bekerja dengan budaya dan kebiasaan yang penuh kehati-hatian," katanya.
Menurut dia, bukan hanya pemerintah harus menegaskan pengawasan pada penerapan K3. Dengan menerapkan kebiasaan serta budaya yang disiplin dan tidak gegabah dalam pekerjaan, keamanan pun dapat tercapai dengan mudah.
Opini: setiap perusahaan harus menerapkan kesalamatan para pekerjanya. Biar keselamatan pkerja selamat.

Halaman

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll