Kamis, 04 April 2013

Budaya Suku Bugis


Bugis merupakan salah satu suku bangsa diantara sekian banyak suku yang ada di Indonesia. Suku Bugis berasal dari Sulawesi Selatan yang mendiami kabupaten BuluKumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Sindenreng-Rappang, Polewali-Mamasa, Luwu, Pare-pare, Barru, Pangkajene, dan Maros. Daerah Pangkajene dan Maros merupakan daerah peralihan yang juga didiami oleh anggota suku bangsa Makassar.





Dalam kesehariannya hingga saat ini orang bugis masih menggunakan bahasa “Ugi” yang merupakan bahasa keluarga besar dari bahasa Austronesia Barat. Selain itu, orang Bugis juga memilikis aksara sendiri yakni aksara lontara yang berasal dari huruf Sansekerta. Rumah tradisionalnya berbentuk panggung yang terdiri atas tingkat atas, tengah, dan bawah.Tingkat atas digunakan untuk menyimpan padi dan benda-benda pusaka. Tingkat tengah,yang digunakan sebagai tempat tinggal, terbagi atas ruang-ruang untuk menerima tamu, tidur,makan dan dapur. Tingkat dasar yang berada di lantai bawah diggunakan untuk menyimpanalat-alat pertanian, dan kandang ternak.


Di kalangan orang Bugis masih hidup diantara aturan-aturan yang dianggap luhur dan keramat yang dinamakan Panngaderreng atau panngadakkang. Diartikan sebagai keseluruhan norma yang meliputi bagaimana seseorang harus bertingkah-laku terhadap sesama manusia dan terhadap pranata sosialnya secara timbal balik (etika).
 





Selain memiliki adat pernihakan yang unik, suku Bugis juga memiliki beberapa seni tari yang hingga kini masih dikembangkan yaitu Tari pelangi; tarian pabbakkanna lajina atau biasa disebut tari meminta hujan. Tari Paduppa Bosara; tarian yang mengambarkan bahwa orang Bugis jika kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran dan kehormatan. Tari Pattennung; tarian adat yang menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang menenun benang menjadi kain. Tari ini melambangkan kesabaran dan ketekunan perempuan-perempuan Bugis. Tari Pajoge’ dan Tari Anak Masari; tarian ini dilakukan oleh calabai (waria),  namun jenis tarian ini sulit sekali ditemukan bahkan dikategorikan telah punah. Jenis tarian yang lain adalah tari Pangayo, tari Passassa , tari Pa’galung dan tari Pabbatte (biasanya di gelar pada saat Pesta Panen).

                                                                    kapal pinisi suku bugis


0 komentar:

Posting Komentar

Halaman

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll